Sabtu, 20 Juni 2009

Untukmu Calon Presiden

Tahun ini adalah tahun yang bisa dikatakan tahun yang menentukan bangsa Indonesia ini bakal dibawa kemana. Ya, tahun ini adalah tahun dimana pemilu pemilihan Presiden yang kesekian kalinya Indonesia laksanakan. Pesertanya antara lain, yang pertama, Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Yang kedua, Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Yang ketiga, Jusuf Kalla dan Wiranto.
Ini adalah kesempatan yang kedua kalinya untuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjadi Presiden Indonesia yang ke....keenam. Dan untuk kesempatan kedua kali pula untuk Megawati Soekarnoputri. Dan untuk kesempatan pertama kalinya bagi Jusuf Kalla yang notabene adalah orang pertama dari rakyat Indonesia yang berkesempatan menjadi Presiden Indonesia selain orang Jawa.
Tidak panjang lebar, saya hanya menginginkan uneg-uneg saya ini bisa terbaca pada seluruh bangsa Indonesia pada umumnya dan pada khususnya bagi wakil rakyat Indonesia yang berkesempatan menjadi orang pertama di Indonesia.
Saya adalah orang biasa, yang lahir dari keluarga BUMN yang biasa-biasa pula. Tapi, sedikitpun dalam benak saya tidak menginginkan menjadi pegawai yang dibayar oleh keringat rakyat Indonesia. Takut dosa. Beban diakherat berat sekali men.
Nah, dalam kesempatan kali ini, saya berusaha sebaik mungkin untuk menjadi diri saya sendiri. Seperti apa yang telah saya cita-citakan sejak dari kecil dulu. Menjadi seorang penulis, kalo bisa menjadi sastrawan. Tapi tidak mungkin. Karena saya lebih suka saat ini bekerja menjadi seorang teknisi komputer yang lebih mengedepankan melayani masyarakat dengan baik. Tanpa melihat yang nila yang akan dibayar, saya akan senantiasa dengan senang hati, menyampaikan dan membantu masyarakat yang kesulitan dalam hal komputer, memberikan informasi yang sebanyak-banyaknya dalam hal komputer, menjadikan masyarakat yang tidak gagap teknologi. Bahwasanya teknologi komputer dapat dipelajari tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi. Itu slogan yang selalu saya baca dari pemberi informasi yang saya dapatkan dari internet. Mereka selalu tidak pernah berhenti memberikan informasi dalam bentuk apapun dengan gratis kepada siapapun yan membutuhkan tanpa melihat berapapun yang mereka terima.
Maka dari itu, perlulah bagi wakil bangsa ini yang duduk di kursi kepresidenan dan wakil rakyat yang terpilih dalam pemilu tahun ini, untuk dapat mencermati apa yang telah saya sampaikan di paragraf sebelumnya.
Khususnya bagi bapak/ibu presiden terpilih nanti, jangan sekali-kali engkau melupakan sedikitpun bangsa ini yang sedang mencoba berdiri sendiri dengan keringat mereka masing-masing, untuk dilupakan. Kita duduk disini sama rata. Hanya perbedaannya andalah yang terpilih untuk menjadi opsi rakyat, menentukan jalan yang tepat bagi kemajuan bangsa ini.
Ada beberapa hal yang mungkin dilupakan oleh sebagian wakil rakyat yang duduk di kursi kepresidenan, pemerintahan, gedung DPR, MPR. Bahwa, ada beberapa hal yang telah dikesampingkan dalam kehidupan di Indonesia ini. Indonesia sangat terkenal dengan bangsa yang rukun, ramah tamah, sopan santun, berbudi pekerti, dan memiliki kekayaan budaya, alam, kekayaan sumber daya manusia yang mulai merata, yang tidak dimiliki oleh negara manapun.
Hanya satu-satunya bangsa yang memiliki lima (5) agama sekaligus dalam kesatuan negara Indonesia ini, memiliki kekayaan budaya yang tidak bisa dianggap remeh oleh bangsa manapun. Kekayaan alam yang sangat melimpah.
Namun, dimana ini semua? Seketika saya terenung, oleh pejuang-pejuang kemerdekaan bangsa ini, mereka bahkan lebih tau dibandingkan kita yang duduk disini, yang telah mengecam pendidikan yang pasti lebih tinggi daripada pejuang kita, yang telah menikmati teknologi informasi dari bentuk apapun dibanding pendahulu kita. Tetapi, tidak pernah menyadari bahwa kita tidak memiliki rasa nasionalisme yang pernah dimiliki pejuang kita terdahulu. Mereka dapat bersatu dalam bentuk dan kesulitan apapun. Malah kita dengan keadaan yang lebih nikmat seperti ini, buta akan hal itu.
Ambalat contohnya, apa yang diinginkan Malaysia sudah jelas, tetapi apa yang diperbuat Indonesia tidak jelas. Maka dari itu, saya sangat menginginkan bahwa bangsa ini baik yang jadi pejabat maupun petani sekalipun, mulai lagi merenungi, apa yang harus kita lakukan untuk langkah kedepan bangsa ini.
Dalam uraian paragraf diatas, saya cuma menginginkan satu hal bagi wakil bangsa kita ini yang akan terpilih nantinya jadi presiden Indonesia. Manfaatkan potensi dalam negeri kita, baik dibidang apapun, seperti pariwisata contohnya. Karena, dengan kita melihat dan memanfaatkan potensi itu, bukan lagi Jepang, amerika sekalipun dapat kita binasakan dalam aspek apapun. Mereka akan berlutut pada kita untuk meminta bantuan kita.
Lihat, sata ini banyak sekali masyarakat yang telah berusaha untuk memanfaatkan potensi alam ini untuk dijadikan komoditi ekspor yang menjajikan. Apalagi, bila industri pariwisata digalakkan, bukan tidak mungkin, rasa cinta kecintaan bangsa ini akan timbul. Nilai-nilai norma yang selama ini hilang dari hati masyarakat akan dapat terobati. Dari yang mulai hal-hal yang berhubungan dengan makanan, pakaian, kerajinan (handycraft), dan harga diri bangsa ini dan lain sebagainya, dapat kembali hidup dalam kehidupan sehari-hari dan memasyarakat di dalam benak bangsa yang sedang sakit ini.
Khususnya bagi Bapak / Ibu calon Presiden bangsa ini, mohon untuk dapat didengar dan dicermati lagi apa yang saya tulis ini. Saya, secara pribadi tidak pernah ingin berburuk sangka pada siapapun, walaupun nantinya saya ‘tidak memilih’. Bukan berarti saya tidak punya pilihan, melainkan introspeksilah pada diri bapak atau ibu, apa yang sebenarnya terjadi pada bangsa kita yang tercinta ini.
Maaf sebelumnya, bila kata-kata saya di atas mungkin menyinggung salah satu atau lebih dari pada kalian. Sejujurnya dalam hati saya hanya ingin, kita semua peka, bahwa bangsa ini memiliki nilai-nilai positif yang tidak mungkin dimiliki oleh bangsa manapun juga. Kata-kata singkat dan nggelibet ini lohon disadari, saya bukan penulis, melainkan teknisi komputer yang ingin menjadi penulis. Terima kasih.
Wabilahitaufiq walhidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

See This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar